Memahami Keajaiban Tape Echo

Tape echo telah menjadi efek yang digunakan oleh ikon gitar seperti Jimmy Page, Robert Fripp, Brian May dan Bob Marley sebagai contoh. Sound Tape Echo memiliki kehangatan dan saturasi yang berbeda tidak seperti efek lain – efek yang telah berevolusi dari eksperimen pertamanya di studio.

Rekaman paling awal yang diketahui dari sound ini adalah pada lagu Les Paul “How High the Moon” (1951), tetapi popularisasi sound Tape Echo sebagian besar dikaitkan dengan engineer Sun Studios Sam Phillips yang menggunakan sound ini pada sesi rekaman awal Elvis Presley. Sejak itu, Tape Echo telah menjadi efek ikonik yang telah mendefinisikan genre musik dari rockabilly ke reggae.

Jika Anda memiliki pedal delay modern atau unit multi-efek, Anda mungkin sudah terbiasa dengan istilah Tape Echo. Istilah ini mengacu pada jenis delay yang dibuat oleh gulungan pita magnetik dalam unit efek vintage. Unit tersebut adalah unit Delay pertama dan leluhur langsung pedal compact delay saat ini.

Banyak pemain gitar dan produser saat ini hanya mendengar “model” digital dari tone khas dan tiga dimensi ini, dan sampai hari ini, masih ada banyak misteri tentang bagaimana gulungan pita dapat menciptakan tone yang begitu megah.

Jadi, bagaimana tepatnya “mesin echo” awal ini bekerja, dan mengapa mereka masih memegang posisi terhormat di antara pemain gitar dan produser studio terbaik?

Dalam artikel ini, kita akan mencoba untuk memahami keajaiban Tape Echo dengan memahami bagaimana mesin echo pita bekerja, dan bagaimana setiap bagiannya berkontribusi pada tone “holy grail”.

Disumbangkan oleh Matt Walsham untuk Blog Roland Australia

Echo? Reverb? Delay? Apa bedanya?

echo-delay-reverb

Tone Tape Echo

Sebagian besar mesin berbasis pita telah dipensiunkan di banyak studio modern; efek Tape Echo tiga dimensi yang kompleks sekarang direpresentasikan sebagai emulasi digital dan / atau plugin. Apakah analog atau digital, tone magic ini kombinasi dari apa yang ada di dalamnya – dibuat oleh sejumlah elemen fisik dari mesin pita itu sendiri. Lantas apa saja karakteristik yang membuat sound Tape Echo?

1) Filtered Repeats
Tidak seperti delay digital, yang menghasilkan pengulangan yang merupakan replika yang sama dari sinyal input, mesin Tape Echo menjalankan tone yang berulang melalui beberapa filter audio untuk mengurangi noise – efek sampingnya adalah perubahan tonalitas yang dinamis di seluruh pengulangan. Banyak yang melihat efek pengulangan yang terfilter ini (umumnya digunakan oleh produser dub) benar-benar mengasyikkan dan memabukkan.

2) Efek Chorus
Tape Echo berisi banyak bagian yang bergerak seperti motor, rollers, capstan, dan spindle. Keselarasan semua bagian ini dengan presisi yang mikro sepertinya hampir mustahil; hasilnya adalah bahwa pergerakan pita melalui mesin mengalami variasi kecepatan halus, yang selanjutnya menghasilkan sedikit pitch warbling dari tone berulang. Ketika sedikit suara lembut (warbling) ini dicampur secara paralel dengan sinyal dry (kering), efeknya mirip dengan chorus tipis – menambahkan kedalaman dan kompleksitas ke tone output.

3) Tape Saturation
Merekam suara ke pita, pada tingkat volume yang cukup tinggi, membebani kemampuan pita. Ini mengarah pada efek overdrive yang dikenal sebagai “tape saturation” dan menghasilkan karakteristik tone yang terdistorsi namun hangat. Mesin Tape Echo seperti Roland RE-201 Space Echo memungkinkan pengguna untuk melakukan penyesuaian VOLUME INPUT menjadi tinggi untuk menambahkan karakter overdriven ke track instrumen selama tahap perekaman.

Secara paradoks, ketidak konsistenan dari desain mekanis mesin klasik ini menghasilkan tone unik dan megagumkan yang membuat mesin Tape Echo begitu dicintai (dan ditiru) sampai hari ini.

Jadi bagaimana motor, rollers, capstan, spindle dan tape spool digabungkan untuk menciptakan tone magis ini? Mari kita menggali sedikit lebih dalam …

Pekerjaan Mekanis Tape Echo

Sound Tape Echo pertama terdiri dari tandem dua mesin pita reel-to-reel studio bersama-sama: satu digunakan untuk merekam audio dan satu digunakan untuk memutar pita “loop”. Teknik ini menghasilkan suara echo pertama – echo delay-time singkat sekarang disebut sebagai delay “slapback”.

Teknik dual-machine ini memang efektif, tetapi canggung. Tidak lama untuk mesin lain untuk menciptakan efek yang sama dengan sedikit memodifikasi satu mesin pita reel-to-reel.

Mesin Tape Echo bekerja menggunakan tiga head magnetik (menghapus, merekam, dan memutar) yang diatur dalam urutan seperti ini:

tape2

Pita bergerak dari kiri ke kanan, dari Supply Reel ke Takeup Reel.

Head Erase memastikan bahwa dengan masing-masing pass, loop pita berada pada keadaan kosong. Audio yang direkam pita (di head Record) kemudian membutuhkan beberapa milidetik untuk melakukan perpindahan ke Playback Head. Ini menyebabkan sedikit “delay ” audio sinyal pita dari audio “real-time” asli, dan ketika dikombinasikan secara paralel dengan sinyal input asli, menghasilkan efek echo ikonik itu.

Tapi bagaimana cara kerja perekaman itu?

Anggap saja rekaman seperti gulungan film fotografi. Dalam fotografi, cahaya melewati kamera untuk membuat salinan pada film untuk dicetak sebagai gambar replika.

Pita audio berfungsi dengan cara yang sama. Sebagai pengganti cahaya, sinyal audio melewati medan magnet (di head Record) untuk membuat salinan pada pita. Medan magnet mengatur ulang partikel “ferro-magnetic” pada pita untuk membuat versi bentuk gelombang, dikonversi kembali menjadi sinyal audio di head Playback.

Ketika efek echo pita menjadi alat produksi yang populer, keinginan untuk membawa efek dari studio ke panggung menjadi cikal bakal kelahiran mesin echo compact. Evolusi ini membawa sejumlah desain fitur untuk memberikan gitaris panggung “studio-level” yang sebelumnya berada di tangan engineer.

Mesin Echo Tape Mandiri Lahir

Musisi (gitaris khususnya) ingin menciptakan kembali efek delay slapback ini dalam pengaturan langsung tanpa memerlukan keranjang untuk membawa dek kaset studio yang besar ini. Keinginan inilah yang mengarah pada penciptaan mesin echo pita portabel pertama, seperti Maestro Echoplex Amerika dan Watkins Copicat Inggris.

Mesin-mesin ini portabel, mesin pita mandiri, dirancang memang sebagai “mesin echo”. Mereka masing-masing berisi satu loop pita tak terbatas dan menambahkan beberapa kontrol yang memungkinkan pengguna untuk memanipulasi echo dan membuat beberapa sound unik …

REPEAT RATE (alias ECHO TIME atau DELAY TIME)
Kontrol ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol lamanya waktu di antara suara input dan suara repeat. Pada banyak mesin, mempercepat atau memperlambat motor pita akan memperpendek (atau memperpanjang) waktu yang diperlukan rekaman untuk melakukan perpindahan dari head Record ke head Playback.

Memanipulasi kontrol Repeat Rate selama pemutaran akan mengakibatkan pitch echo berulang yang diturunkan atau dinaikkan, karena bentuk gelombang yang direkam pada pita yang diputar kembali pada kecepatan yang berbeda. Efek samping ini, yang pernah ditemukan oleh musisi avant-garde, menjadi metode yang banyak dieksploitasi untuk mendapatkan suara “pesawat ruang angkasa” yang epic.

INTENSITY (alias SUSTAIN)
Kontrol intensitas menentukan jumlah pengulangan echo yang dapat didengar dengan merutekan sinyal yang efeknya kembali ke input dalam “loop feedback”. Ini menghasilkan pengulangan tunggal pada tingkat minimum, dan ketika dinaikkan, pengulangan akan masuk ke infinitas, yang mengirim mesin pita ke dalam keadaan yang dikenal sebagai self-oscillation.

VOLUME ECHO (alias SWELL)
Kontrol Volume Echo menyeimbangkan campuran sinyal input dry (kering) dengan sinyal echo yang terpengaruh, yang memberikan kontrol kepada gitaris dari efek spatial yang halus atau suara eksperimental yang berat. Atur searah jarum jam, sinyal input tidak akan terdengar sama sekali, hanya sinyal yang tertunda.

Pengembangan Lebih Lanjut dari Tape Echo

Meskipun mesin Tape Echo portabel awal ini telah berhasil membawa efek Echo ke panggung musik live di seluruh dunia, mesin ini sebenarnya terkenal akan keringkihannya. Setiap pemilik mesin ini pada awal-awal akan mengeluh bahwa mesin ini sering mengalami kerusakan dan diperlukan perawatan rutin untuk menjaga agar tetap bekerja dengan baik.

Sampai akhirnya Roland mengembangkan RE-201 Space Echo pada tahun 1982 mesin Tape Echo, untuk pertama kalinya, mampu bertahan di tengah kerasnya perjalanan tour.

3

Re-201 Space Echo menampilkan desain pita yang digerakkan oleh capstan yang unik dan cerdik di mana pita berjalan bebas di ruang pita. Desain ini menghilangkan sejumlah bagian yang bergerak, meningkatkan keandalan, serta keausan menjadi jauh lebih sedikit pada pita itu sendiri – desain yang secara substansial meningkatkan umur panjang pita.

Self-Oscillation dari Roland RE-301 Space Echo Suara ajaib dari osilasi pita Re-301 Space Echo. Nantikan artikel kami berikutnya di Roland Australia Blog di “Demystifying the Magic of Tape Echo”. SUBSCRIBE: https://rolandindonesia.com/

Diposting oleh Roland pada Kamis, 17 Maret 2016

RE-201 juga menampilkan bukan hanya satu, tetapi TIGA head playback untuk menciptakan tone echonya. Dengan memilih di antara ketiga head ini, atau bahkan kombinasi dari semuanya, pengguna dapat membuat tekstur yang sangat dalam, melimpah dan ritme tersinkron yang kompleks.

Uniknya, RE-201 menambahkan efek reverb spring, jika dikombinasikan dengan efek echo, menciptakan efek sound yang lebih melimpah dan terenvelope. Adalah kontrol Bass dan Treble EQ (hanya mempengaruhi tone berulang) yang merupakan fitur lain yang tidak biasa yang menarik bagi pengguna profesional, dan mengukuhkan reputasi RE-201 sebagai satu-satunya pilihan untuk mesin Tape Echo profesional yang layak konser.

Roland RE-201 Space Echo tetap menjadi Tape Echo standar industri sampai produksinya dihentikan pada tahun 1990.

Tape Echo Hari Ini

Hingga hari ini, Sound Tape Echo yang melimpah dan hangat masih diminati di antara produser dan pemain gitar di seluruh dunia. Sayangnya, seperti halnya dengan banyak teknologi mekanis tahun-tahun sebelumnya, mesin Tape Echo saat ini sangat mahal untuk dibuat. Sementara ada segelintir produsen modern masih membuatnya, harganya jatuh jauh di luar sebagian besar anggaran.

Untungnya, kita hidup di zaman di mana teknologi modern memungkinkan kita untuk memiliki suara tiga dimensi yang benar-benar dihasilkan Tape Delay melalui emulasi digital resolusi tinggi. Hampir semua perusahaan efek terkemuka sekarang menghasilkan emulasi digital efek Tape Delay yang secara realistis dapat menyampaikan nuansa dan tone Tape Echo asli.

Mungkin tidak ada yang lebih dari BOSS RE-20 Space Echo – pedal unik yang dengan otentik mereplikasi setiap aspek dari RE-201 Space Echo klasik. Mulai dari tone chorus yang hangat dan reverb clangy, hingga perilaku yang tepat dari tiga head playback aslinya.

Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang pengembangan RE-20 DI SINI

Dengan semua pemahaman tentang bagaimana mesin Tape Echo tradisional bekerja, pengguna saat ini dapat menggunakan perangkat modern untuk merasakan tone akhir yang sama, dan menciptakan efek liar yang sama dengan pemain tahun 1950-an dan 60-an.

Jadi sekarang Anda memahami cara kerja mesin-mesin indah ini, tingkatkan tone Tape Echo dan rasakan sound yang indah.

Artikel Terkait:

Kisah Roland Space Echo RE-201

re20]]>

Related Posts

News & Views

Wawancara dengan Matt McHugh

Sebagian besar penggemar musik Australia akan mengenal penyanyi, penulis lagu Mat McHugh sebagai pria di belakang The Beautiful Girls, sebuah band yang menarik banyak perhatian

Read More »
News & Views

Wawancara Ash Grunwald

Style blues Ash Grunwald selalu gritty (seperti pasir) dan keras, tetapi ia menemukan bunyi dengkur tambahan dalam karya terbarunya, kolaborasi dengan Scott Owen dan Andy

Read More »
Scroll to Top

SIGN UP TO DOWNLOAD
THIS TD-50 CUSTOM PATCHES

Created by Roland V-Drums specialist Simon Ayton, these patches were designed using the internal factory sounds and many of the techniques covered in the TD-50 guide. Enjoy exploring the possibilities!