Majalah Rekaman Musik Kreatif TAPE Op http://tapeop.com/
Beberapa tahun yang lalu, saya menulis tentang menjadi Nomadic-Utopist – seorang “N-ut” sejati adalah seseorang yang percaya bahwa utopia tidak tetap di ruang dan waktu, namun dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan di tempat apa saja…
Namun, dalam sekejap mata, momen singkat itu mungkin saja hilang! Pada saat itu, E-MU 1616M (Tape Op #52) adalah obat mujarab sementara saya; portabilitas dan kualitasnya memungkinkan saya untuk merekam suara di lokasi yang tidak memungkinkan ketika inspirasi datang menghantam. Namun, Roland Octa-Capture membawa kekompakan, kualitas, dan fitur ke tingkatan yang baru. Meskipun saya bukanlah orang yang terlalu pemilih terhadap setup (dan satu-satunya) portabel saya, namun Octa-Capture menjadi antarmuka audio pilihan baru saya. Saya pun dapat melihat kotak ini sebagai ekstensi rekaman N-ut yang hampir sempurna untuk merekam musik selama bertahun-tahun mendatang.
Pertama-tama, biarkan saya memberikan beberapa alasan mengapa saya tidak memilih antarmuka yang lain. Kami sebagai para ‘N-ut’ juga merupakan para rakyat jelata plug-and-play (colok dan mainkan). Untuk itu, fitur USB 2.0 adalah sahabat kami sekaligus selimut keamanan kami. Waktu setup yang lama, menginstal driver baroque, dilema antara Mac esoterik versus PC FireWire, serta kartu PCMCIA yang sudah ketinggalan zaman adalah musuh-musuh kami karena kami hanya membutuhkan sebuah sistem yang dapat mendukung momen inspirasi sekejap kami – sehingga kami bisa mulai merekam musik.
Octa-Capture tidak hanya menghadirkan spesifikasi terbaik dari sekelompok FireWire portabel, namun sebagai antarmuka USB, instrumen ini juga menetapkan standar baru. Untuk masalah harga, saya berani mengatakan bahwa instrumen ini berada di kelas tersendiri. Setelah dikeluarkan dari kotak kemasan, alat ini langsung terlihat lebih baik dibanding yang di iklan. Casing logamnya yang tahan lama, detailing yang tajam, dan faktor bentuk yang ringkas, semuanya disempurnakan dengan cermat dan menjadi sebuah alat musik yang sangat menarik. Instalasi driver dari CD dapat dilakukan secara mudah dan cepat pada laptop Windows 7 64-bit saya. Driver-nya begitu banyak sehingga saya pun tidak dapat mengingat semua langkah-langkahnya – di mana ini merupakan hal yang baik. Sebagai tambahan, produk itu datang dengan paket aplikasi Cakewalk SONAR edisi LE. Saya sudah menggunakan edisi Produser, jadi saya melewatkan bagian instalasi ini. [SONAR X1, yang merupakan versi terbarunya, juga diulas di dalam artikel ini. –AH] Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu bahwa driver ASIO miliknya sangat “sopan”. Jika Anda memiliki driver ASIO lain di mesin Anda, maka Octa-Capture tidak akan memaksa untuk menginstalnya.
Octa-Capture mengemas delapan preamp mikrofon yang menakjubkan, semuanya dilengkapi jack XLR/TRS Combo dan kemampuan phantom-power. Alat ini juga memiliki delapan output TRS, I/O digital S/PDIF stereo, dan I/O MIDI. Instrumen ini dapat menangani hingga 10 kanal I/O secara bersamaan. (Sample rate diatur menjadi 192 kHz untuk membatasi jumlah kanal simultan menjadi empat buah IN dan empat buah OUT). Untuk jumlah konektivitas sebanyak ini, salah satu fitur yang paling mencolok yaitu jumlah kenop yang sedikit. Dengan ditambahkan layar LCD backlit (memiliki lampu yang menyala di latar belakang) yang besar dan sangat berguna, pada akhirnya membuat masing-masing kontrol yang berjumlah sedikit ini memiliki fungsi yang banyak. Umumnya, penyederhanaan melalui multi-fungsi akan cenderung mempersulit berbagai hal. Namun, saya terkejut melihat betapa intuitif dan jelasnya akses ke semua fungsi. Jika kenop berputar tanpa batasan, push-to-click (ditekan untuk mengklik) bukan favorit Anda, maka Anda dapat menggunakan panel/mixer/patchbay dari piranti lunak yang telah dirancang dengan baik, yang akan saya bahas nantinya.
Sebagai tes awal, saya mencolokkan mikrofon AKG C 3000 andalan saya dan mulai melacak berbagai sumber. Sejujurnya, saya pada awalnya kewalahan oleh preamps yang saya tafsirkan memiliki kualitas suara yang datar dan ‘tidak cerah’ bila dibandingkan dengan suara dari preamps E-MU 1616m yang telah saya kenal baik. Namun, entah yang lebih baik ataupun lebih buruk, setiap kotak tampaknya memiliki kekurangannya sendiri; pada gain input penuh, sebuah reaksi kimia yang tidak dapat dijelaskan terdapat pada pewarnaan harmonis, kompresi, dan mojo menciptakan resonansi yang berbeda, dan E-MU tentu saja memiliki pesona di bagian ini. Namun, dalam proses menyaring sekian banyak instrumen, mid-highs yang manis dan tebal pada 1616m secara mudah terjadi kondisi yang ‘penuh sesak’ – banyaknya hingga saya menemukan diri saya tanpa sadar menuliskan lagu yang tersebar-sebar dan lebih banyak berfokus pada perbedaan warna nada dan tekstur.
Di sisi lain, saya menemukan kualitas nada “objektif” yang datar dari Octa-Capture yang secara luar biasa bebas, terutama pada komposisi lagu yang memiliki berbagai layer (lapisan). Sebelumnya, saya terus-menerus mengganti mikrofon; merekam gitar melalui ampli dan preamps yang berbeda; dan menerapkan segudang trik untuk memberikan ruang nadanya tersendiri untuk setiap suara. Namun, dengan beralih dari C 3000 langsung ke Octa-Capture, saya melakukan overlaid pada tenor dan saksofon soprano, suara tenor, dan neck-pickup dari nada Les Paul – yang kesemuanya memiliki frekuensi menengah-tinggi yang saling bersaing. Nada yang sama persis di mana sebelumnya saya rekam menggunakan E-MU dengan hasil chunky pada akhirnya dapat terdengar seimbang, terbuka, dan detil ketika direkam pada Octa-Capture. Jika saya dapat memperoleh berbagai suara berlapis ini tanpa ‘bertabrakan’ dengan hanya menggunakan satu mikrofon rendahan serta sedikit usaha untuk memperbaikinya, maka lanskap N-ut portabel dapat tiba-tiba membukakan jalan ke atas.
Untuk menjelaskan alasan teknis terhadap suara transparan yang dihasilkan Octa-Capture, Roland menjelaskan bahwa VS Preamp miliknya menggunakan desain Kelas A dengan komponen premium, dan sirkuit analog yang mencakup seluruh instrumen disederhanakan sebisa mungkin, menghilangkan berbagai kenop dan switch dari jalur audio untuk meminimalkan penurunan kualitas pada sinyal dan pewarnaan nada yang akan terjadi dari saat merutekan jalur sinyal hingga melewati berbagai elemen yang tidak perlu. Bahkan indikator overload LED dan alat pengukur level dikendalikan oleh DSP untuk menghindari degradasi. Saya benar-benar percaya ini adalah terobosan dalam bidang teknik yang menempatkan Octa-Capture di atas para pesaingnya dalam hal kejelasan audio.
Satu-satunya alasan untuk ingin mencoba Octa-Capture di kesempatan pertama yaitu memiliki peralatan ultraportable untuk merekam sebuah pertunjukan ansambel secara langsung. Untuk tes nyata, saya dengan mudah mengemasnya bersama segudang mikrofon dan kabel ke dalam tas bahu berukuran sedang dan melaju menuju pedesaan Pennsylvania, rumah dari mantan rekan satu band saya Wil Vorticite dari post-punk band Wept (yang juga mencakup Xopher Davidson, yang telah diwawancarai di Tape Op #44). Saat pemanasan, kami menempatkan lima buah mikrofon pada drum kit, dua pada setup gitar stereo, dan satu pada gitar kedua. Dengan delapan kabel input dan enam kabel output yang keluar dari kedua sisi kotak kecil ini, itu benar-benar terlihat seperti gurita!
Salah satu fitur besar penghemat waktu yaitu fungsi Auto-Sens yang dimiliki Octa-Capture. Dengan memilih salah satu kanal dengan beberapa penekanan dan pemutaran pada kenop Pre-Amp (saya memilih ke-delapan input dalam hal ini), Anda dapat mengizinkan DSP untuk menemukan level input yang ideal untuk setiap kanal. Saya menemukan fungsi ini bekerja konservatif secara konsisten (sebagaimana mestinya). Untuk itu, beberapa pengaturan minimal setelah itu untuk menyempurnakan pengaturan pada beberapa kanal mungkin dapat dilakukan. Selain itu, dalam melakukan settingan pada musik paduan, Device Panel yang diakses melalui tray icon di komputer Anda sangat penting. Ini termasuk kontrol preamp, mixer, dan patchbay yang terlihat sangat jelas dan mudah dinavigasi. Meskipun Anda dapat mengakses semua fungsi tersebut melalui panel LCD terintegrasi pada kotak itu, namun akan jauh lebih cepat setelah semuanya diletakkan di layar komputer Anda di mana Anda tidak perlu lagi menggulung layar menu.
Seperti yang saya harapkan, merekam delapan kanal simultan itu mudah dilakukan. Dan dengan tambahan headroom pada kanal 7 dan 8 yang dirancang khusus untuk menerima sinyal dinamis ekstrim seperti drum tendangan, saya dapat terhindari dari clipping apapun pada kedelapan trek tersebut saat perekaman pertama. Kompresor yang terpasang di dalamnya juga memberikan nilai tambah yang besar saat dilakukan pengaturan. Masing-masing dapat dikontrol secara individual per kanal, yang mengizinkan saya untuk mendapatkan beberapa phat waveform besar sejak awal – material mentah yang bagus untuk dikerjakan dibanding harus melakukan err pada sisi konservatifnya, tanpa harus memanggil sinyal yang terlalu dinamis namun lemah secara keseluruhan untuk menampakan keberadaannya melalui plug-in piranti lunak, atau harus berurusan dengan high noise floors pasca proses tersebut selesai.
Terakhir, fungsi yang sangat diperlukan untuk perekaman ansambel yaitu kemampuannya untuk menghubungkan empat paduan monitor stereo yang berbeda sama sekali untuk masing-masing pemain. Karena ada beberapa reverb dasar yang terintegrasi di dalamnya, setiap musik paduan dapat memiliki lingkungan mereka sendiri. Sebagai contoh, seorang pemain instrumen horn atau vokalis akan benar-benar mendapat manfaat dari reverb aula terang hanya pada musik paduan mereka untuk membantu mereka tetap pada pitch yang tepat. Karena semua pemaduan dan pemrosesan sinyal ini dilakukan oleh DSP Octa-Capture, maka komputer Anda akan bebas untuk memfokuskan sumber dayanya pada hal-hal terbaik yang dapat mereka lakukan – yaitu hanya menjalankan piranti lunak perekaman musik Anda saja.
Dalam segi DSP, saya juga ingin sedikit membahas tentang latensi. Tentu saja terdapat pilihan pemantauan langsung seperti pada sebagian besar kotak lainnya, namun sebuah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya dalam hal portabilitas yaitu kemampuan untuk menghubungkan gitar saya secara langsung ke Octa-Capture dan melacaknya melalui SONAR dan plug-in Guitar Rig. Antarmuka sebelumnya tidak pernah mengizinkan saya untuk melakukan hal ini tanpa adanya jeda pemantauan yang terlihat, yang merupakan hambatan nyata bagi saya (secara harfiah). Namun, dengan Octa-Capture, kinerja latensi miliknya yang luar biasa rendah telah membuka berbagai kemungkinan baru untuk merekam pertunjukkan langsung melalui plug-in piranti lunak. Selain itu, bagi Anda yang telah diganggu dengan berbagai masalah latensi dari step sequencer milik SONAR, terutama ketika menjalankan Session Drummer, sekarang dapat menikmati kinerjanya yang solid. Saat membuka pilihan audio SONAR, latensi ditetapkan secara default ke 5,8 ms untuk diri saya, di mana itu berupa setting 6 (pada skala 1-10) ketika Anda masuk lebih dalam ke panel kontrol Octa-Capture. Buku panduan tersebut berkata bahwa 1 ms mungkin dilakukan, namun saya akan mengaturnya menjadi sekitar 3 ms (tanpa melakukan pengoptimalan perangkat keras ataupun pengaturan sistem apapun pada komputer saya).
Sebelum saya menyelesaikan ulasan ini, saya ingin menjabarkan daftar keluhan saya, dalam urutan secara descending (dari penting menjadi tidak penting), yang terlihat kecil. Saya berharap panel piranti lunak Octa-Capture memiliki input level meter dan trigger untuk Auto-Sens. Meskipun sebagian besar DAW memiliki input level pada channel strips (strip kanal) mereka, namun memiliki tombol meter (alat pengukur level) dan tombol Auto-Sens di panel piranti lunak akan mengizinkan saya untuk melakukan sebuah setup sesi perekaman multi-kanal secara cepat dari satu tempat saja. Akan sangat membantu untuk memiliki hanya satu LED yang menunjukkan adanya daya phantom diaktifkan di suatu tempat pada salah satu input manapun. Bila tidak, Anda harus menghafal apa yang telah Anda lakukan pada sesi terakhir Anda, mencari di setiap halaman pada setiap input melalui layar LCD, ataupun mengandalkan indikator di panel piranti lunak di layar komputer Anda untuk dapat mengetahuinya. Jika anda pelupa seperti saya, Anda dapat secara tidak sengaja meninggalkan daya phantom yang masih aktif di suatu tempat yang kemudian berpotensi merusak sesuatu yang Anda colokkan ke inputnya. Meskipun sangat bagus bahwa Octa-Capture sudah dilengkapi dengan kabel daya dengan ‘sudut-tepat’, saya juga berharap alat tersebut datang dengan kabel USB ‘sudut-tepat’, karena jack USB tepat di bawah jack daya. Karena Anda akan sering memeriksa layar LCD (lihat dua keluhan pertama saya), Anda akan menemukan bahwa Anda sering kali memiringkan kotak tersebut ke atas, yang akan memberikan banyak tekanan pada kabel USB serta pada jack itu sendiri. Jika Anda tidak berencana untuk memasang kabel unit pada sebuah rak khusus, maka ada baiknya untuk mengganti kabel tersebut. [USBFireWire.com (Tape Op #70) adalah sumber informasi yang baik untuk melihat informasi kabel bersudut –AH]
Di samping itu semua, saya harus mengatakan bahwa saya sangat terkesan dengan Roland Octa-Capture. Produk ini dirancang dengan sangat baik dari perspektif perangkat keras maupun piranti lunak, yang memungkinkannya menjadi kaya fitur tetapi pada saat yang sama juga mudah digunakan. Suaranya yang transparan, kinerjanya yang sangat stabil, dan jumlah I/O yang banyak, ditambah dengan konektivitas melalui format USB 2.0 yang ada di berbagai tempat, menempatkan alat ini di kelasnya sendiri.
–John Hong, www.ssdarchitecture.com
Artikel Terkait
VS PREAMPS Benar-benar Merekam Pertunjukkan Anda
Produk Terkait
- OCTA-CAPTURE
- Preamps Dengan Delapan Mikrofon Premium, I/O Yang Ringkas, dan Kualitas Suara Yang Murni