Pada Bulan September 2013, rocker pop Australia Eskimo Joe merilis Wastelands, album keenam mereka dan yang menyajikan perubahan signifikan bagi band musik baik secara musikal maupun komersial. Greg Phillips melacak Stuart Macleod dan Joel Quartermain dari band musik Eskimo Joe di belakang panggung The Forum Theatre sebelum tanggal tur Wastelands mereka di Melbourne untuk membahas pembuatan album dan bagaimana mereka mereproduksinya untuk ditampilkan secara langsung dalam pertunjukkan.
Dikontribusikan oleh Greg Phillips, Video Diproduksi oleh James Phillips
Lima album menjadi perjalanan karier musik yang luar biasa, tiga musisi peraih berbagai penghargaan ARIA, Eskimo Joe melemparkan kehati-hatiannyake udara dan meninggalkan aturan keamanan dari perusahaan rekaman utama untuk benar-benar bermain musik secara independen. Album keenam mereka yang berjudul Wastelands didanai oleh kemurahan hati para penggemarnya melalui situs web Pozible. Band musik tersebut tidak hanya mengubah cara mereka beroperasi dari perspektif bisnis namun juga saatnya untuk melakukan perubahan pada musik. Dengan Wastelands, Eskimo Joe telah mengambil rute elektro-pop yang tak terduga. Itu adalah suara dari sebuah band musik yang dinikmati oleh mereka sendiri, menjelajahi nada dan ketukan di luar zona nyaman mereka, bebas dari belenggu dan batasan dari perusahaan rekaman. Spontanitas adalah tema yang diambil di atas pengalaman studio yang telah sepenuhnya dipetakan yang telah mereka gunakan selama ini. Band tersebut tampaknya luar biasa bahagia dengan cara mereka mengubah permainan musik tersebut.
“Ini berhasil dengan sangat baik,” kata Stu Macleod dengan antusias. “Ini menjadi salah satu pengalaman rekaman yang lebih positif dalam hidup kami… karir kami. Pengalaman menulisnya cukup sulit. Seiring bertambahnya usia, Anda menjadi lebih keras kepala dan mengaturnyasesuai cara Anda. Ketika Anda mencoba mendefinisikan ulang band tersebut dan mencari suara baru, jelas sekali akan terdapat banyak perselisihan sebelum Anda menyelesaikannyadan membuatnya bekerja. Saya tidak berpikir kami benar-benar punya ide tentang cara album itu akan didengar sampai kami masuk ke dalam studio secara benar dan menekan tombol untuk merekam. Saat produser berada di dalam ruangan, butuh sekitar 5 atau 6 minggu dan semuanya berubah dan berevolusi.”
Produser band yang menetapkanpembuatan album ini yaitu Burke Reid, yang terkenal karena album synth-pop unik yang ia buat dengan bandnya sendiri yang bernama Gerling. “Saya kira dia merevitalisasi kami sebagai pemikir kreatif,” kata Stu tentang pendekatan Burke di studio. “Dia melemparkan beberapa hal di kepala mereka, bahkan sampai ke cara kami bermain gitar. Alih-alih turun, naik, turun, naik, dia akan mengatakan mulai dengan stroke atas. Setelah bermain gitar selama 20 tahun, cara itu benar-benar terasa aneh dan salah tetapi juga membuat performa terdengar sedikit lebih naif dan tidak dipoles. Jadi, itu adalah trik kecil yang membawa kami keluar dari zona nyaman kami.”
Menciptakan kembali album untuk pertunjukkan langsung masih merupakan proses yang sedang berlangsung untuk band ini dan merupakan sesuatu yang mereka sedang kerjakan saat melakukan latihankeras.”Terdapat cara memainkan gitar yang kurang pada saat ini dan ada banyak ruang dalam musik,” kata Joel. “Segala sesuatu yang Anda mainkan di atas panggung sedikit lebih penting karena musiknya sangat tersebar. Ini adalah proses untuk mencari cara mendapatkan suara yang kita miliki di dalam album, karena Burke memiliki satu juta pedal gitar di depannya dan menjalankan segala sesuatunya melalui alat itu dan mendistorsi segalanya. Kami tidak menulis catatan ataupunmemotret foto dari proses itu dilakukan.Untuk itu, kami harus mengandalkan telinga kami begitu kami masuk ke ruang latihan dan menemukan cara melakukannya.”
Banyak jenis suara di Wastelands diciptakan dengan synth vintage seperti Roland Jupiter 4 dan binatang buas langka lainnya yang tidak dapat Anda gunakan di atas panggung karena teknologi mereka yang ketinggalan zaman. Kebutuhan untuk mereplikasi suara-suara itu sebisa mungkin menyebabkan adanya pencarian emulator melalui forum dan komunitas synth online. Namun, sebagian besar tanggung jawab untuk suara synth di atas panggung telah diserahkan kepada anggota band tambahan yakni Tony Bourke yang bekerja lembur pada keyboard. “Dia memiliki empat tangan,” Stu tertawa.
Namun itu semua bukan tentang peralatan vintage dalam proses produksi Wastelands. Para anggota band adalah penggemar berat workstationyang lebih baru seperti Roland Fantom G8 dan unit itu juga sangat berguna.
“Mundur ke Black Fingernails dan Red Wine. Kedua lagu itu tidak diciptakan menggunakan G8, namun itu menggunakan X8, tetapi itu semua diterapkan atas rekaman itu,” kenang Joel. “Anda dapat mendengar bahwa keyboard (X8) itu menumpuk pada rekaman itu. Kami pergi untuk mencari synths yang lebih ketinggalan zaman namun ada suara tertentu yang terdengar seperti Theramin. Itu suara klasik yang bagus. Untuk itu, kami menggunakannya (G8) untuk melakukan hal-hal seperti itu. Juga dalam hal menggunakan perangkat MIDI, kami menggunakannya karena alat itu adalah keyboard yang bagus untuk dimainkan, jauh lebih baik dibandingkan sebuah keyboard MIDI kecil. Alat ini benar-benar terasa seperti piano.”
“Banyak sekali suara di G8 yang telah kami gunakan dan kemudian Burke akan menjalankannya melalui pedal,” Stu menambahkan. “Dia kemudian akan mengaktifkan satu juta patch dan mendistorsinya kemudian menjalankannya melalui sekelompok preamps dan kompresor. Sebelum Anda mengetahuinya, itu adalah suara uniknya sendiri.”
Dengan begitu banyak yang terjadi secara sonik(atau banyak sekali suara) dan hanya empat orang di atas panggung, harus ada sebuah elemen pemicu (trigger) yang terlibat. Stu menjelaskan cara itu dapat tercapai. “Kami menjalankan SPD, SX, versi terbaru dari SPD, yang sangat bagus. Yang lama sangat dapat diandalkan namun memiliki teknologi kartu memori lama. Dengan SX sekarang, Anda hanya perlu memasukkannya pada stik USB, melemparkannya ke belakang dan Anda selesai. Ditambah aplikasi laptop, di mana Anda bisa drag and drop (menyeret dan menjatuhkan) ke tampilan grafik di layar, itu sangat bergunadan sangat bagus untuk mengatur lagu dan kumpulan daftar. Alat itu mungkin salah satu produk yang lebih ramah pengguna yang pernah kami gunakan,” kata Stu.
Papan pedal dari gitaris Eskimo Joe dalam tur ini juga telah disesuaikan dengan musik yang ada. Tidak sebanyak komponen gitar, jadi tidak memerlukan banyak pedal juga. Sebuah pedal Stu yang secara tradisional masuk ke dalam peralatan musiknya yaitu reverb digital Boss RV-5. “Saya telah menggunakan RV5 selama bertahun-tahun sekarang,” katanya. “Saya suka fleksibilitasnya. Alat itu memiliki sekelompok pengaturan reverb yang berbeda-beda. Dibanding hanya memiliki satu pedal yang merupakan satu trik kecil, Anda dapat mengaktifkan sekelompok reverb berbeda, di mana hal itusangat bagus.”
“Satu produk Boss yang telah benar-benar berguna baru-baru ini,” Joel menambahkan, “yaitu pedal looper RC-300. Kami menyadari bahwa alat itu adalah alat yang sangat keren dan kreatif. Kami baru saja melakukan acoustic stripped back tourdan kami mengandalkan tumpukan pedal itu. Kami memasukkan banyak sekali loop(pengulangan) di alat tersebut, termasuk pengulangan suara drum dan sejenisnya. Juga ketika kami melakukan pertunjukan radio dari album singlekami saat ini, yang berjudul Got What You Need, itu semua memicu pengulangan drum. Jadi,kami bawa pedal kecil itu ke stasiun radio manapun tempat kami bermain musik dan suaranya terdengar bagus. Ini adalah pedal yang sangat dapat diandalkan dan juga ramah pengguna.”
Joel juga menggunakan RC-300 pada proyek sampingan baru-baru ini bersama pemain bass Karnivool, Jon Stockman. “Kami memiliki pemain bass dari Karnivool, Jon Stockman, saya sendiri dan seorang seniman visual,” Joel menjelaskan.”Jon memiliki sekitar 15 pedal di sampingnya dan aku punya mikrofon yang masuk ke dalam looppedal. Input mikrofon dan alat bantuannya sangat bagus. Kami pada dasarnya tampil dalam keseluruhan pertunjukkan menggunakan pedal looper itu. Kami menciptakan sebuah lagu selama dua puluh menit sampai lagu itu selesai dibuat. Kemudian kami akan menghapusnya dan memulainya lagi. Kualitas rekamannyaadalah yang terbaik.Untuk itu, saya tidak bisa merekomendasikan alat lain yang lebih banyak.”
Saat kami berada di topik pedal Boss, para anggota band juga mengambil kesempatan untuk memuji pedal tuner TU-2. “Mereka telah menjadi standar industri bagi kami selama bertahun-tahun… selama yang dapat saya ingat. Saya tidak pernah memiliki masalah dengan mereka, yang merupakan hal yang jarang saya katakan tentang pedal,” kata Stu. Joel setuju. “Itu adalah pedal pulau gurun Anda. Anda harus memiliki satu. Mereka benar-benar dapat diandalkan.” Eskimo Joe umumnya menggunakan tiga tuning(penyetelan) dengan musik mereka; tuning standar, tuning semuanya sampai setengah step, atau turun ke step penuh. Jadi semua sepenuhnya dalam D, E datar atau E dan TU2 mencapai semua itu untuk mereka tanpa kerepotan apapun. “Itu adalah tuner yang paling ramah pengguna di luar sana,” tambah Joel.
Dengan Wastelands yang telah diluncurkan sekarang, orang-orang Eskimo Joe telah menciptakan dunia musik baru yang berani dengan kemungkinan yang tak terbatas. “Ya, saya pikir kami telah cukup banyak memberikan diri kami carte blanche untuk melakukan hal apapun setelah rekaman ini,” kata Stu. “Siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada masa depan?”
www.eskimojoe.net