Mempelajari style dan mode pada piano membuat Anda menjadi lebih memahami, mampu bermain, dan mengapresiasi keanekaragaman genre musik. (Keterangan: style secara sederhana dapat diidentukkan dengan genre atau aliran musik. Misalnya, genre latin, jazz, java, dll. Sedangkan mode adalah jenis tangga nada, misalnya tangga nada C Ionian (mayor) – CDEFGABC, tangga nada D Dorian – DEFGABCD, tangga nada pentatonik – ACDEGA)
Piano adalah salah satu alat musik yang menghasilkan suara indah dan lengkap. Sederhana dalam desain dan cara memainkannya, suara piano muncul dalam berbagai genre musik, antara lain resital klasik, jazz, rock, country, dan masih banyak lagi. Piano bisa masuk ke berbagai style atau genre atau aliran musik dengan mudah.
Seorang pianis yang dapat memainkan musik lintas genre adalah “aset” yang berharga, baik untuk tujuan rekaman, kelompok band, atau berbagai pertunjukan. Sebagai seorang pianis, kemampuan memainkan genre yang berbeda sangat ideal untuk menjadi musisi yang mahir dan berpengalaman.
Jadi dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa fitur khusus dari style musik. Kita juga akan memperdalam blok bangunan musik yang memberikan karakteristik berbeda pada genre dan apa yang membuatnya langsung dapat dikenali saat kita mendengarkannya.
Musik apa pun yang kita mainkan dengan piano bisa saja memperdengarkan nada yang sama, apa pun genrenya. Cara kita bermainlah yang dapat menghasilkan genre musik tertentu dengan suara atau selera yang unik.
Ditulis oleh: Byron Struck untuk Blog Roland Australia
Artikel yang disarankan untuk Dibaca: Belajar Piano pada Usia Dewasa
MEMPELAJARI STYLE DAN MODE PIANO – KEMBALI KEPADA TANGGA NADA
Sebelum kita bicara lebih dalam, mari kita bahas secara singkat tentang tangga nada (scale) dan jenisnya (mode). Tangga nada berasal dari teori nada Yunani Kuno dan menjelaskan hubungan atau interval yang berbeda antar nada. Kita mulai dengan tonika atau not akar dengan menerapkan sebuah rumus, dan menghasilkan nada-nada yang membentuk tangga nada.
Mode atau jenis tangga nada dikembangkan pada periode Abad Pertengahan dan mirip dengan tangga nada, berdasarkan teori Yunani Kuno yang sama. Perbedaannya dengan tangga nada adalah bahwa sebuah tonika dari suatu jenis tangga nada dimulai pada derajat tangga nada (atau satu nada awal) tertentu di dalam urutan tangga nada dan mengikuti rumus tertentu. Dengan demikian, terdapat hubungan yang erat antara tangga nada (scale) dengan jenis tangga nada (mode).
Saat ini, kita biasa mengelompokkan tangga nada menjadi dua kelompok – yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor, dimana rumusnya adalah sebagai berikut:
TANGGA NADA MAYOR: 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada.
TANGGA NADA MINOR: 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½Nada, 1-Nada, 1-Nada
1 Nada adalah 1 “jarak penuh” yang diwakili oleh dua tuts piano, sedangkan ½-Nada adalah “setengah jarak” yang diwakili oleh satu tuts piano.
Jika kita ingin menerapkan rumus tangga nada ke nada tertentu (atau kunci) tertentu, maka kita akan mendapatkan nada-nada berikut ini pada tangga nada. Sebagai contoh, kita akan menggunakan nada C sebagai nada akar.
C Mayor: C-D-F-G-A-B
Semuanya tuts putih, tidak ada tuts hitam (tidak ada tanda kres atau mol).
Kita bisa melakukan hal yang sama pada tangga nada minor.
C Minor Harmonis: C, D, E♭, F, G, A♭, dan B
Semua tuts putih naik, tiga tuts hitam (mol) turun.
PERPINDAHAN JENIS TANGGA NADA/MODE
Mode terjadi pada setiap nada dari tangga nada. Penamaannya dibuat berdasarkan nama suku-suku Yunani Kuno, mereka masing-masing memiliki karakter atau “rasa” yang berbeda, yaitu : Ionian, Dorian, Frigian, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan Locrian.
Layaknya tangga nada, setiap jenis tangga nada memiliki rumusnya sendiri-sendiri, yaitu sebagai berikut.
Ionian (alias Tangga Nada Mayor)
1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada
Dorian
1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada
Frigian
½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada
Lydian
1-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada
Mixolydian
1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada
Aeolian (alias Tangga Nada Minor)
1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada
Locrian
½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, ½-Nada, 1-Nada, 1-Nada, 1-Nada
Merujuk pada tangga nada C mayor, kita mengetahui bahwa nada-nada pada tangga nada tersebut adalah C-D-E-F-G-A-B. Mode Ionian sebenarnya sama dengan tangga nada mayor dan nada-nadanya identik. Jenis tangga nada selanjutnya adalah mode Dorian dan dimulai pada nada kedua dari tangga nada C mayor – yaitu nada D. Dalam hal ini, jika kita menerapkan rumus mode Dorian, maka nada-nadanya adalah: D-E-F-G-A-B-C D.
Uraian di atas adalah gambaran singkat tentang berbagai pola yang akan dijumpai saat kita memainkan tangga nada dan mode atau jenis-jenisnya. Masih banyak lagi hal yang perlu diingat dalam topik ini dan disarankan untuk mempelajari lebih lanjut agar dapat lebih memahami tentang bagaimana pola dan rumus ini diterapkan pada musik. Jadi, berikut ini mari kita beralih ke cara kerja mode dan tangga nada ini dalam genre musik yang bisa kita mainkan di piano.
PERIODE WAKTU MUSIK KLASIK
Istilah “klasik” sering muncul sebagai istilah yang melekat untuk musik dari Eropa yang ditulis selama Abad Pertengahan oleh komposer seperti Beethoven, Bach, Mozart dan banyak lainnya. Penggubah dan musik yang dianggap sebagai “klasik” sebenarnya termasuk dalam era tertentu, yang secara garis besar sebagai berikut:
Periode abad pertengahan: 1150 – 1400
Periode Renaisans: 1400 – 1600
Periode Barok: 1600 – 1750
Periode Klasik: 1750 – 1830
Periode Romantis Awal: 1830 – 1860
Periode Romantis: 1860 – 1920
Seperti Anda lihat, periode musik “klasik” tidak sampai satu abad, dengan era Klasik sebenarnya hanya 80 tahun!
Piano tidak muncul pada kurun waktu di atas. Faktanya, piano mulai muncul pada awal abad ke-18, sekitar tahun 1700. Pengrajin alat musik Italia bernama Bartolomeo Cristofori dinyatakan sebagai penemu piano, yang mengembangkannya dari alat musik senar berbasis keyboard, seperti harpsichord dan clavichord.
EFEK BACH
Sebagian besar musik pada paruh pertama periode Klasik telah diadopsi atau ditulis ulang untuk dapat dimainkan di atas piano, karena awalanya tidak ditulis secara khusus untuk piano. Johann Sebastian Bach misalnya, adalah seorang komposer atau Kapellmeister (pengarah musik) untuk istana bangsawan pada periode Barok, menulis dan bermain terutama pada organ pipa (keterangan: sejenis piano yang suaranya dikeluarkan melalui semacam pipa-pipa tegak). Saat ini dkenal sebagai salah satu komposer paling berpengaruh yang pernah ada. Pengaruh Bach pada era musik seperti Klasik, Romantis, dan seterusnya tidak dapat dipungkiri.
Salah satu teknik terpenting yang biasanya disebut ‘Bach-ian’ adalah penggunaan Kontrapung (Counterpoint). Kontrapung adalah proses memainkan dua baris melodi atau lagu secara bersamaan. Meskipun bukan Bach yang menemukan teknik tersebut, namun ia telah mengembangkannya dengan baik.
Penggunaan Kontrapung Bach muncul dalam serangkaiantulisan lagu-lagunyadirancang untuk mengajarkan siswa tentang teknik ini.
Di dalam sebuah lagu yang menggunakan teknik Kontrapungnya, Bach memperkenalkan adanya tema lagu dan lagu tersebut pun berkembang dari tema ini. Tema lagu dimulai dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri memperkuat lagu tersebut dengan suatu teknik yang disebut “memanggil dan membalas”. Dengan tema lagu yang terus berkembang di tangan kanan, tangan kiri juga terus berkembang, menggunakan nada-nada rendah hingga akhirnya kedua tangan menggunakan hampir seluruh tuts piano.
Dengan kedua tangan memainkan berbagai variasi dari tema lagu di awal pada saat yang sama, Penemuan ini sangat baik untuk mempelajari cara berpindah-pindah dari kunci mayor ke minor dan sebaliknya, dan memainkan ide lagu yang sama dengan versi yang berbeda secara bergantian satu sama lain.
STYLE (GENRE) DAN MODE (JENIS TANGGA NADA) PADA PIANO – BUKAN SESUATU YANG DAPAT ANDA PELAJARI DALAM SEMALAM
Kontrapung, mode, tangga nada, dan lagu, bukanlah hal yang dapat Anda pelajari hanya dalam satu malam. Namun keempat unsur tersebut berguna untuk mengembangkan pemahaman yang baik tentang musik. Karena bermusik di atas piano itu dinamis, maka penguasaan atas teknik Kontrapung akan membantu menampilkan permainan piano yang berkualitas, sehingga mampu mengapresiasi dan menyatu dengan lagu yang sedang Anda pelajari. Bentuk apresiasi Ini antara lain cara bermain dengan lembut, keras, atau sedang dalam permainan piano yang menyatu, dan mampu mendengar nada dengan jelas.
Piano seperti Roland HPi-50e dapat membantu Anda berlatih style dan mode di atas piano. Anda dapat memakai headphone untuk berlatih tanpa mengeluarkan suara atau merekam permainan dan mendengarkannya kembali untuk mengevaluasi permainan Anda. Selanjutnya mari kita melangkah lebih jauh, menggunakan piano yang dirancang khusus untuk membantu Anda menjadi lebih baik. Itulah Piano seri HPi-50e.
Piano ini adalah piano dengan sentuhan dan suara piano otentik SuperNATURAL, Keyboard Konser PHA-4 dengan sensasi Escapement dan Ebony/Ivory seperti pada grand piano (Keterangan: Escapement adalah gerakan menjauh dari martil kecil di dalam “mesin piano” setelah mengetuk senar atau dawai . Ebony adalah tuts hitam. Ivory adalah tuts putih.) Selain itu, terdapat layar besar berwarna dengan resolusi tinggi yang terpasang di “Stand book”, menampilkan partitur digital, serta aplikasi dan permainan yang meningkatkan kemampuan dan suasana belajar dan bermain piano Anda menjadi menyenangkan untuk segala usia.
Tersedia pula lebih dari 400 lagu, seperti telah diuraikan sebelumnya yang ditulis oleh Bach, untuk memenuhi kebutuhan Anda mempelajari permainan Kontrapung!